Magelang (06/08/2024) - Desa Ngablak di Kabupaten Magelang dikenal sebagai salah satu sentra produksi sayuran, dengan tomat menjadi salah satu komoditas yang berlimpah. Namun, kondisi pasar yang fluktuatif sering kali menyebabkan harga tomat turun drastis, yang berujung pada banyaknya tomat yang terbuang sia-sia. Untuk mengatasi masalah ini dan memanfaatkan hasil panen tomat yang melimpah, ibu-ibu PKK di Desa Ngablak diberikan pelatihan pembuatan saos tomat sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan nilai ekonomi dari produk pertanian tersebut.
Pelatihan akan dipandu oleh Alvina Emeralda Rinaldi, Mahasiswi Fakultas Peternakan dan Pertanian, Program Studi Teknologi Pangan, Tim II KKN Universitas Diponegoro. Dalam pelatihan ini, para peserta diberikan leaflet dan pemaparan materi mengenai pengolahan tomat menjadi saos tomat yang berkualitas dengan bahan dan peralatan sederhana. Alvina menekankan bahwa pembuatan saos tomat sangat mudah dan dapat diproduksi oleh Industri Rumah Tangga (IRT), sehingga ibu-ibu PKK di Desa Ngablak dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk menambah penghasilan keluarga.
"Pembuatan saos tomat adalah langkah strategis untuk mengurangi limbah tomat dan menambah nilai jual produk. Saos tomat tidak hanya bermanfaat untuk konsumsi keluarga, tetapi juga memiliki potensi besar untuk dijual ke pemilik warung makan dan pedagang di sekitar desa," jelas Alvina saat memberikan materi pelatihan.
Selama kegiatan, Alvina memberi arahan kepada para peserta melalui tahapan pembuatan saos tomat, mulai dari pemilihan bahan baku yang tepat, proses perebusan dan penghalusan tomat, hingga teknik pengemasan yang baik untuk memastikan saos tomat tetap awet dan higienis. Ibu-ibu PKK Desa Ngablak tampak antusias mengikuti setiap tahap pelatihan, terutama saat sesi tanya jawab. Selain materi teknis, pelatihan ini juga membahas strategi pemasaran produk agar saos tomat yang dihasilkan dapat bersaing di pasaran.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan pendapatan para petani dan keluarga di Desa Ngablak, sekaligus mengurangi limbah hasil pertanian. Dengan keterampilan baru ini, ibu-ibu PKK di Desa Ngablak tidak hanya mampu memanfaatkan tomat yang melimpah, tetapi juga dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga mereka.