Desa NGABLAK

Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro telah meluncurkan program inovatif untuk memperkenalkan agens hayati Trichoderma sp. kepada petani di Desa Ngablak, Kabupaten Magelang. Program ini bertujuan untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan petani pada bahan kimia sintesis yang berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Dengan pendekatan ini, diharapkan para petani dapat beralih ke metode yang lebih ramah lingkungan dalam pengelolaan lahan mereka untuk menurunkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap ekosistem dan kesehatan masyarakat. Melihat kondisi ini, Maretha Putri Novianti, seorang mahasiswi dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, mengambil inisiatif untuk memberikan sosialisasi mengenai manfaat Trichoderma sp. kepada kelompok tani setempat.
Trichoderma sp. adalah jamur tanah yang memiliki berbagai manfaat, termasuk sebagai agen pengendali penyakit tanaman dan stimulator pertumbuhan. Jamur ini mampu meningkatkan kesuburan tanah dan mengurai bahan organik menjadi kompos yang berguna sebagai nutrisi tanaman. Dalam sosialisasi tersebut, Maretha menjelaskan dua metode perbanyakan Trichoderma sp., dengan cara paling praktis adalah menggunakan isolat Trichoderma sp. murni yang telah tersedia di pasaran.

Program ini bukan hanya sekadar teori, tetapi juga praktek langsung yang melibatkan petani dalam setiap langkah proses perbanyakan Trichoderma sp. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan petani di Desa Ngablak dapat mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan beralih ke praktik pertanian yang lebih berkelanjutan, sehingga membawa perubahan positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat.